Uni Eropa mengatakan siap meninggalkan energi Rusia lewat kebijakan ekonomi ramah lingkungan.  Sementara Rusia menilai pemberlakuan sanksi Eropa yang memicu inflasi di kawasan itu merupakan tindakan bunuh diri ekonomi.  

Keputusan Presiden Joko Widodo menutup keran ekspor CPO dan sejumlah produk turunan membuat harga sawit terjun bebas. Petani gerah, tetapi mereka mengaku hanya bisa pasrah atas kondisi yang menimpa.

Kelangkaan susu formula bayi di Amerika memicu minat pada “bank susu” di seluruh negara ini.

Kebijakan pemerintah untuk menghentikan sementara ekspor minyak sawit mentah dan minyak goreng merupakan ancaman serius bagi para petani sawit.

Sebuah perusahaan rintisan di San Francisco menciptakan mesin bir berteknologi tinggi yang memungkinkan pelanggan mendapatkan minuman dengan bantuan robot dan membayar minuman mereka dengan mata uang kripto.

Produk usaha kecil kecil dan menengah UMKM identik dengan kesan lokal. Perlu inovasi dan dukungan total agar produk UMKM “naik kelas.”

Polemik ketersediaan minyak goreng membuat pemerintah menghentikan ekspor minyak goreng beserta bahan bakunya mulai 28 April hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Rabu (20/4) mengatakan situasi yang sulit tengah terjadi di wilayah timur dan selatan negaranya, ketika pasukan Rusia terus melanjutkan serangan. Dalam pidato melalui video kepada rakyat Ukraina, Zelenskyy mengatakan "penjajah terus berupaya memperoleh setidaknya beberapa kemenangan dengan melancarkan serangan baru berskala besar." Ia mencatat, sekutu Barat Ukraina "memahami kebutuhan kami dengan lebih baik," seraya menambahkan Ukraina menerima pengiriman senjata baru dari Barat. Pengiriman itu datang "sekarang, ketika Rusia mencoba untuk meningkatkan serangannya, bukan dalam beberapa minggu atau sebulan," tambah Zelenskyy. Presiden juga mendesak agar negara-negara Barat terus meningkatkan sanksi terhadap Moskow dan segera menerapkan larangan penuh atas impor minyak dan produksi minyak Rusia. [ps/jm]

Dana Moneter Internasional, Selasa (19/4),  memangkas perkiraannya untuk pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,6 persen tahun ini, dengan mengatakan perang Rusia di Ukraina mengancam proses pemulihan rapuh akibat pandemi.

Perang di Ukraina dan sanksi terhadap Rusia menambah tekanan pada rantai pasokan global yang sudah terganggu akibat pandemi. Dampaknya juga dirasakan para peternak dan petani di AS yang kini menghadapi kelangkaan pupuk hingga naiknya harga solar untuk traktor mereka.

Analis, pelaku usaha, dan pembuat kebijakan di AS telah lama berharap laju inflasi telah mencapai puncaknya dan segera melandai. Tapi bukannya melemah, laju inflasi terus meningkat sejak pergantian tahun. Bisakah peningkatan ini melambat, di tengah berlanjutnya pandemi dan perang?