Pejabat keuangan dari negara-negara terkaya di dunia, Rabu (20/4) bertemu untuk mengatasi tantangan global seperti meningkatnya utang dan kemungkinan krisis pangan dan jika memungkinkan berupaya mengatasi ketegangan invasi Rusia ke Ukraina, demikian dilaporkan kantor berita AFP. Serangan Moskow terhadap tetangganya akan mendominasi pertemuan para menteri keuangan G20 dan gubernur bank sentral, yang pertama, sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi pada akhir Februari. Negara-negara Barat telah membalas serangan berdarah dengan sanksi untuk merugikan ekonomi Rusia dan menjadikan Rusia sebagai negara tersingkir. Menurut seorang pejabat senior AS, Menteri Keuangan AS Janet Yellen akan memboikot beberapa sesi pertemuan jika pejabat Rusia hadir, sikap yang menurut negara lain akan mereka ikuti. Ancaman boikot menekankan gejolak yang dihadapi G20, dan para ahli memandang peluang bagi blok ini untuk menemukan konsensus tentang tantangan global seperti perubahan iklim dan mengurangi utang bagi negara-negara miskin, kecil. "Saya kira harapan itu seharusnya sangat rendah," kata Matthew Goodman, wakil presiden senior bidang ekonomi di Center for Strategic and International Studies (CSIS) yang berbasis di Washington. "Sulit untuk melihat bagaimana G20 akan bersatu dalam menghadapi ... krisis Ukraina," katanya dalam sebuah wawancara. G20 yang diketuai Indonesia tahun ini mencakup ekonomi besar seperti Amerika, China, India, Brasil, Jepang dan beberapa negara di Eropa, termasuk Rusia. [my/ka].