Saham Twitter, Senin (25/4) naik menyusul laporan bahwa perusahaan itu bersiap-siap untuk menerima tawaran pengambilalihan oleh Elon Musk. Ini merupakan perubahan dramatis setelah dewan direksi mengorganisir “poison pill” atau prakarsa pil beracun untuk mencegah tawaran buyout yang tidak bersahabat dari pebisnis milyarder itu. Kesepakatan itu, yang oleh media termasuk Wall Street Journal dan New York Times dilaporkan bisa diumumkan hari ini, akan menjadikan bos Tesla itu menguasai situs media sosial yang berpengaruh tersebut dan pernah menjadi corong mantan presiden AS. Donald Trump. Kantor berita AFP melaporkan wakil-wakil dari Twitter dan Elon Musk bekerja hingga Minggu malam untuk menuntaskan kesepakatan itu, yang menurut laporan tersebut masih bisa gagal. Belum ada komentar langsung dari Twitter. CEO Twitter Parag Agrawal dan Musk tidak berkomentar, meskipun keduanya telah menggunakan situs tersebut untuk memposting perkembangan tentang kesepakatan tersebut. Musk memiliki saham besar di perusahaan itu awal bulan ini, sebelum membuat penawaran pembelian secara resmi. "Saya kira saat ini, sebuah kesepakatan, kalau dilihat kelancarannya sejauh ini, akan tercapai, " kata Dane Ives, analis ekuitas senior di Wedbush Securities, dalam sebuah wawancara di CNBC. Musk minggu lalu berhasil mengumpulkan sekitar $46,5 miliar untuk pendanaan Twitter ini, dan Ives mengatakan "Dewan direksi tidak berhasil menemukan penyelamat lain, penawar kedua. Hal ini menyudutkan mereka, dan mereka harus datang ke meja perundingan.” Sekitar 1435 GMT, saham Twitter naik 3,2 persen. [my/jm]