Muristek
Penjualan rumah baru di Amerika selama bulan April jatuh ke tingkat terendah dalam dua tahun, bahkan ketika harga terus naik, menurut data pemerintah yang dirilis hari Selasa (24/5). Sementara itu, para calon pembeli merasakan tingginya inflasi dan kenaikan suku bunga. Penjualan rumah melonjak selama COVID-19, tetapi dengan inflasi sekarang yang tertinggi sejak awal 1980-an, Bank Sentral AS mulai menaikkan suku bunga secara agresif untuk mendinginkan gejolak ekonomi, akibatnya biaya pinjaman kini lebih tinggi. Penjualan rumah tunggal yang baru untuk keluarga, turun 16,6 persen pada April ke tingkat tahunan 591.000, setelah disesuaikan secara musiman, tingkat terendah sejak April 2020, kata laporan Departemen Perdagangan. Penurunan itu jauh lebih buruk daripada yang diperkirakan para analis, dan diperparah oleh revisi penjualan pada bulan Maret yang angkanya juga turun. "Ini cukup menakutkan," kata Gregory Daco, kepala ekonom di Ernst & Young. "Saya memperkirakan penurunan, namun tidak menurun setajam ini," katanya kepada AFP. Ia mencatat, penjualan rumah baru melambat untuk bulan keempat berturut-turut. Semua wilayah mengalami penurunan penjualan yang tajam, meskipun AS bagian Selatan yang mengalami penurunan paling tajam. Laju penjualan bulan lalu turun 26,9 persen dibandingkan April 2021, kata laporan itu. Namun, bahkan di tengah biaya pinjaman yang lebih tinggi, harga terus naik pada April, mencapai angka menengah $450.600 dari $435.000 pada bulan sebelumnya. [ps/jm]
Most Read