Novak Djokovic telah diizinkan hakim untuk tetap berada di Australia, mengakhiri kebuntuan lima hari antara pemerintah negara itu dan petenis putra peringkat atas dunia itu terkait status vaksinasi COVID-19-nya. Hakim Anthony Kelly Senin menolak putusan pemerintah Australia untuk mencabut visa Djokovic dan memerintahkan para pejabat agar mengembalikan paspornya dan membebaskannya dari tahanan imigrasi. Namun, pemerintah Australia menyatakan segera setelah putusan hakim itu bahwa pemerintah masih dapat mencabut visa Djokovic. Petenis berusia 34 tahun itu tiba di Melbourne Rabu lalu untuk memulai persiapan mengikuti Australia Terbuka, turnamen pertama dari empat turnamen Grand Slam yang akan dimulai 17 Januari. Djokovic mengatakan ia telah menerima pengecualian medis dari dua panel medis dan Tennis Australia, penyelenggara turnamen, dari ketentuan pemerintah yang mewajibkan seluruh pengunjung negara itu untuk mendapat vaksinasi COVID-19. Djokovic, yang secara terbuka meragukan vaksin tersebut, mengatakan ia telah sembuh dari infeksi COVID-19 pada Desember lalu. Tetapi pemerintah menolak pengecualian Djokovic itu dan mencabut visanya di tengah-tengah kehebohan publik di Australia, yang sedang berjuang menghadapi lonjakan kasus virus corona akibat varian omicron. Putusan hakim itu memungkinkan petenis Serbia tersebut bermain untuk memperebutkan gelar juara ke-10 Australia Terbuka dan kemenangan 21 kali dalam Grand Slam, yang akan memecahkan catatan rekor yang juga dipegang petenis Spanyol Rafael Nadal dan petenis Swiss Roger Federer. [uh/ab]