Technology >> Voice of America


Penambangan Ilegal Meningkat di Tanah Adat Brazil


Link [2022-04-13 01:39:47]



Penambangan emas ilegal di kawasan reservasi suku asli Brazil telah melonjak tajam, demikian menurut laporan yang diterbitkan pada Senin (11/4), yang memuat keterangan mengerikan tentang pelanggaran oleh para penambang, termasuk tindak kekerasan seksual terhadap perempuan dewasa dan anak-anak. Area yang dirusak oleh “garimpo,” alias penambangan emas liar, di kawasan reservasi Yanomami di hutan hujan Amazon meningkat 46 persen pada 2021, hingga seluas 3.272 hektar, peningkatan tahunan tertinggi sejak pemantauan dimulai pada tahun 2018, kata laporan Hutukara Yanomami Association (HAY). “Ini adalah momen invasi terburuk sejak reservasi didirikan 20 tahun lalu,” kata kelompok hak-hak adat itu, dalam laporan yang didasarkan pada citra satelit dan wawancara penduduk. “Selain menggunduli hutan dan menghancurkan perairan kami, penambangan emas dan kasiterit (bahan utama timah) secara ilegal di kawasan Yanomami juga telah menimbulkan ledakan malaria dan penyakit menular lainnya… dan lonjakan tindak kekerasan mengerikan terhadap masyarakat adat.” Penambangan ilegal telah melonjak di Amazon akibat kenaikan harga emas baru-baru ini. Penambang ilegal yang terkait dengan tindak kejahatan terorganisir dituduh melakukan banyak pelanggaran di komunitas masyarakat adat, termasuk serangan mematikan terhadap penduduk dan meracuni sungai dengan merkuri yang digunakan untuk memisahkan emas dari endapan. Laporan itu diterbitkan ketika presiden Brazil sayap kanan, Jair Bolsonaro, mendorong legislasi untuk melegalisasi penambangan di tanah adat, memicu protes dari kelompok-kelompok adat dan pecinta lingkungan. Yanomami, salah satu kelompok masyarakat adat paling ikonik di Amazon, mengalami serangkaian tindak pelanggaran yang mengerikan, termasuk ketika para penambang memberi masyarakat Yanomami alkohol dan obat-obatan terlarang, kemudian melecehkan dan memerkosa perempuan dewasa dan anak-anak. Kawasan reservasi Yanomami terbentang seluas 9,7 juta hektar di utara Brazil, dengan 29.000 penduduk, termasuk Yanomami, Ye’kwana dan enam kelompok terpencil yang hampir tidak berkontak dengan dunia luar. Otoritas lingkungan hidup dan masyarakat adat Brazil belum menanggapi permohonan tanggapan. Semantara jaksa federal mengatakan akan menyelidiki tuduhan laporan itu dengan kemungkinan membawa tuntutan pidana. [rd/em]



Most Read

2024-09-19 12:25:37