Muristek
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada Rabu (16/3), menyelenggarakan konferensi virtual untuk mengumpulkan sedikitnya $4,2 miliar guna mendanai operasi kemanusiaan di Yaman tahun ini. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengumumkan Amerika akan memberikan hampir $585 juta pada Yaman sebagai bantuan untuk tahun ini. Uni Eropa berjanji akan menyiapkan dana sebesar $407,4 juta, sementara Inggris menjanjikan bantuan sebanyak $115 juta. PBB mengatakan uang itu akan membantu lebih dari 17 juta orang di Yaman yang sangat membutuhkan bantuan makanan. Jumlah tersebut dapat meningkat menjadi 19 juta orang pada paruh kedua tahun ini. Yaman telah dilanda gejolak sejak tahun 2014 ketika kelompok pemberontak Houthi yang didukung Iran merebut ibu kota Sana'a dan menggulingkan pemerintahan yang didukung masyarakat internasional. Koalisi negara-negara Arab, termasuk di dalamnya Uni Emirat Arab (UEA), yang dipimpin oleh Arab Saudi, mulai memerangi para pemberontak. Namun perang saudara yang telah menewaskan puluhan ribu warga Yaman dan memicu krisis keuangan terburuk di dunia ini, kini menemui jalan buntu. Kelompok pemberontak Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah utara Yaman, telah dituduh ikut campur dalam pengiriman bantuan kemanusiaan. Konferensi pada Rabu (16/3) itu dilangsungkan ketika sebagian besar perhatian dunia tertuju pada invasi Rusia ke Ukraina, yang sudah memasuki hari ke-21. Krisis di Ukraina itu kemungkinan akan memperburuk situasi di Yaman, di mana sepertiga kebutuhan impor gandumnya berasal dari Ukraina. [em/lt]
Most Read