P&O Ferries, salah satu operator kapal feri terbesar di Inggris, memecat 800 anggota awak kapalnya, dengan alasan kelangsungan hidup perusahaan bergantung pada “perubahan yang cepat dan signifikan.” Pengumuman pada hari Kamis (17/3) itu disampaikan tak lama setelah perusahaan itu mengarahkan para penumpang ke operator kapal feri lainnya, karena banyak layanan yang akan ditangguhkan selama “beberapa hari ke depan.” P&O, unit perusahaan milik raksasa logistik pemerintah Uni Emirat Arab, DP World, mengoperasikan kapal feri antara Inggris-Prancis dan Irlandia-Belanda. “Dalam kondisinya saat ini, bisnis P&O Ferries tidak dapat terus dijalankan,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan. “Kami telah menderita kerugian 100 juta poundsterling (sekitar Rp1,8 triliun) dari tahun ke tahun, yang telah ditanggung induk perusahaan kami, DP World. Kondisi ini tidak dapat dilanjutkan. Kelangsungan hidup perusahaan kami bergantung pada perubahan cepat dan signifikan yang harus dibuat sekarang.” Serikat yang mewakili pegawai P&O mengatakan langkah perusahaan itu merupakan sebuah “skandal,” setelah menerima dana jutaan poundsterling dari pemerintah Inggris selama pandemi COVID-19. [rd/lt]