Economy >> Voice of America


Ongkos Melonjak, Pengemudi Uber di Sao Paolo Brazil akan Luncurkan Aplikasi Saingan


Link [2022-02-16 13:33:57]



Telepon genggam pengemudi Uber itu memberi sinyal untuk mengangkut penumpang. Tapi setelah mengecek jarak tempuh, ia menolak pesanan itu. Dengan harga bensin yang melonjak di Brazil, “saya jadi makin perhitungan saat narik,” kata sang pengemudi. Lonjakan inflasi membuat banyak warga Brazil kesulitan mencari nafkah. Hal itu terutama dirasakan para sopir aplikasi berbagi tumpangan (ride-sharing). Harga bensin meningkat hampir 50 persen tahun lalu, sementara aplikasi yang menjadi tumpuan mereka justru mengklaim bagian yang cukup besar dari pendapatan yang tersisa. Namun kini, para sopir di Sao Paolo – kota berpenduduk 12 juta orang – berencana meluncurkan sebuah aplikasi berbagi tumpangan sendiri, berhadapan langsung dengan Uber, raksasa industri tersebut, dengan platform yang menurut mereka memberi penawaran yang lebih menguntungkan bagi pengemudi. “Dengan begitu mahalnya bensin, saya harus menghitung kilat setiap sebelum mengambil pesanan apakah perjalanan itu sepadan, agar saya tidak berakhir seakan memberi tumpangan gratis bagi pemesan,” kata Valmir, 56 tahun, pengemudi Uber yang meminta nama belakangnya tidak disebutkan. “Saya bekerja 12, 13, kadang 14 jam sehari agar memperoleh pendapatan yang sama seperti sedia kala,” sekitar 250 hingga 300 reais (Rp690 ribu – Rp830 ribu) pendapatan kotor sehari, katanya. Masalah itu mendorong perkumpulan pengemudi aplikasi beranggotakan 150.000 orang untuk menyusun dan mengembangkan aplikasi seluler mereka sendiri, dengan dukungan Asosiasi Pengemudi Aplikasi dan Pekerja Jasa Pengiriman Sao Paolo (AMMASP). Aplikasi itu diberi nama Me Busca, yang berarti “jemput saya.” “Kami ingin menawarkan persyaratan yang tidak diberikan perusahaan berbagi-tumpangan kepada para pengemudi, yaitu gaji yang lebih baik, jaminan keamanan yang lebih baik, dan kualitas kerja yang lebih baik,” kata presiden AMMASP, Eduardo Lima, kepada AFP. Penciptanya mengatakan Me Busca memberi penawaran harga yang sama seperti pesaingnya asal Amerika, Uber, dan 99, yang dimiliki perusahaan China, Didi. Aplikasi itu akan diluncurkan Maret mendatang dengan ribuan pengemudi yang sudah terdaftar. [rd/rs]



Most Read

2024-09-20 10:34:35