Politics >> Voice of America


Laporan: China Gunakan Berbagai Cara untuk Halangi Taiwan di PBB


Link [2022-03-31 13:34:22]



Pada tanggal 31 Desember 2019, pemerintah Taiwan mengetahui mengenai munculnya penyakit pneumonia baru yang tidak biasa dikombinasikan dengan virus corona di China ketika kabar tersebut dibagikan di aplikasi pesan populer Taiwan, PTT. Pejabat kesehatan mengetahui apa arti referensi untuk sesuatu yang "baru". Hampir dua puluh tahun sebelumnya, 181 orang meninggal karena SARS di Taiwan, virus serupa dan sangat menular. Pihak berwenang mengirim email kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang kekhawatiran mereka bahwa virus itu bisa menular dari manusia ke manusia, menurut Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan dan juga tentang berita bahwa dokter-dokter di China telah jatuh sakit. Menurut penuturan Taiwan sendiri, pihaknya tidak pernah menerima tanggapan atas email tersebut. “WHO awalnya berusaha membantah menerima peringatan Taiwan. Namun, [Kementerian Luar Negeri] Taiwan mampu menunjukkan bukti laporan peringatan Taiwan,” kata Chunhuei Chi, direktur Pusat Kesehatan Global di Universitas Negeri Oregon. WHO membantah isi email tersebut, tetapi bagi Taiwan dan sekutunya, insiden tersebut merupakan penghinaan politik. Negara demokrasi berpenduduk 23,5 juta itu bukan anggota atau pengamat di WHO atau Majelis Kesehatan Dunia. Absennya Taiwan dari kedua badan PBB itu telah mendapat sorotan selama pandemi, tetapi sebuah laporan baru dari German Marshall Fund dirilis pada akhir Maret merinci bagaimana penghapusan Taiwan dari WHO dan badan lain yang berafiliasi dengan PBB mungkin lebih dari sekadar kehilangan keanggotaan. Saat Taiwan diizinkan untuk duduk sebagai pengamat di WHO pada pertengahan 2000-an, Taiwan diblokir oleh Beijing ketika Presiden Taiwan yang beraliran kiri-tengah Tsai Ing-wen terpilih pada 2016. [my/jm]



Most Read

2024-09-20 05:46:28