Politics >> Voice of America


Kremlin : Rusia, China akan Bahas Hubungan Lebih Erat selama Lawatan Putin


Link [2022-02-03 03:54:27]



Rusia dan China akan membahas hubungan gas dan keuangan yang lebih erat selama lawatan Presiden Vladimir Putin ke Beijing untuk menghadiri Olimpiade Musim Dingin. Kedua negara juga sedang mengkaji ide lama untuk pipa gas baru ke China, demikian menurut Kremlin, Rabu (2/2). Putin dan rekannya dari China Xi Jinping, Jumat akan makan siang bersama dan bisa menandatangani lebih dari 15 perjanjian, kata ajudan Kremlin Yuri Ushakov kepada wartawan, dengan banyak kesepakatan baru sedang dipersiapkan terkait dengan gas alam. Kompetisi Olimpiade Musim Dingin, Rabu berlangsung di Beijing sementara perang di Ukraina dan lawatan mendatang Putin yang akan menghadiri upacara pembukaan Jumat, membayangi acara Olimpiade yang berubah karena pandemi virus corona. Ushakov mengatakan kemungkinan Rusia membangun pipa gas baru ke China melalui Mongolia sedang dipertimbangkan. Ini adalah proyek yang sudah lama dibahas dan realisasi sepenuhnya akan memakan waktu bertahun-tahun. Pengiriman gas melalui pipa yang ada, Power of Siberia, sebuah proyek sepanjang 4.000 kilometer yang mengalirkan gas dari Rusia timur ke China , dimulai pada 2019. Butuh waktu sekitar satu dekade untuk mencapai kesepakatan tentang persyaratan pasokan. Sebagian ahli meragukan pipa gas kedua ke China dari Rusia yang baru-baru ini menyusul Jepang sebagai importir gas alam cair terbesar di dunia, akan terwujud. Tetapi kunjungan Putin dilakukan saat keandalan pasokan gas Rusia ke Eropa dipertanyakan oleh beberapa politisi Barat dan ketika Moskow ingin menunjukkan bahwa Rusia berpotensi memiliki pilihan lain meskipun hal itu tidak realistis terwujud secepatnya. "Perlu dicatat bahwa pasar gas China adalah yang paling menjanjikan dan tumbuh paling cepat di dunia," kata Ushakov. Harga spot gas atau gas di penyulingan atau pra kirim di Eropa mencapai tertinggi sepanjang masa pada bulan Desember di tengah melonjaknya permintaan dan terbatasnya pasokan. Pasokan gas Rusia ke Eropa dalam pengawasan ketika 100.000 lebih tentara Rusia dikerahkan di dekat perbatasan Ukraina, negara dimana pengiriman gas biasanya transit meningkatkan kekhawatiran invasi, hal yang disangkal direncanakan oleh Moskow. Negara-negara Barat telah mengancam akan menerapkan sejumlah sanksi jika Rusia menyerang wilayah Ukraina. Ushakov mengatakan China mendukung upaya Rusia untuk mengajukan tuntutan keamanan dari Barat. Ushakov juga mengatakan Moskow dan Beijing sedang melakukan upaya serius untuk menciptakan infrastruktur keuangan bersama yang bisa melindungi kerja sama Rusia-China dari potensi sanksi oleh negara ketiga. Ushakov menambahkan, Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, Menteri Energi Nikolai Shulginov dan Igor Sechin, CEO perusahaan minyak Rosneft, akan termasuk dalam delegasi Rusia. [my/jm]



Most Read

2024-09-20 20:55:00