Setelah berbulan-bulan membahas, para anggota DPR dan Senat Amerika Serikat (AS), pada Kamis (7/4), mengatakan mereka telah memilih beberapa perunding untuk menyusun sebuah kesepakatan atas Rancangan Undang-undang (RUU) yang akan menyediakan dana sebesar $52 miliar dalam bentuk subsidi pemerintah bagi produksi semikonduktor. Ketua DPR Nancy Pelosi, yang berasal dari Partai Demokrat, dan pemimpin Partai Republik di DPR Kevin McCarthy menunjuk sekitar 80 anggota DPR termasuk ketua dan beberapa komite yang akan ikut ambil bagian dalam proses yang disebut “conference committee” guna mencapai kesepakatan tentang RUU tersebut. Senat pertama kali meloloskan RUU cip itu pada Juni dan juga memberikan otorisasi sebesar $190 miliar untuk memperkuat teknologi dan penelitian di AS agar mampu bersaing dengan China, sementara DPR meloloskan versinya sendiri pada awal Februari dan di dalamnya termuat berbagai peraturan yang ditujukan untuk mendorong persaingan dengan China. Situasi kekurangan cip di berbagai industri telah mengganggu kelancaran produksi di sektor otomotif dan elektronik, sehingga memaksa beberapa perusahaan memperkecil produksi. Kini terdapat seruan yang semakin gencar agar Amerika mengurangi ketergantungannya pada pasokan semikonduktor dari negara lain dan Gedung Putih mengatakan penyediaan dana merupakan kepentingan keamanan nasional yang mendesak dalam rangka menjamin pasokan cip jangka panjang di AS. Pada 1990, AS memproduksi 37 persen dari semua cip yang beredar di dunia sementara kini hanya mampu meproduksi sebanyak 12 persen dari total jumlah cip di dunia. Pemimpin mayoritas di Senat Chuck Schumer, yang merupakan anggota Partai Demokrat, dan pemimpin Partai Republik Mitch McConnell, pada Kamis (7/4), mengatakan mereka juga akan menunjuk 13 senator sebagai perunding. “Senat kini harus memulihkan sebuah produk yang mencerminkan dukungan bipartisan,” kata McConnell. [jm/lt]