Pimpinan perusahaan operator transit gas Ukraina pada Rabu (6/4) mengatakan pihaknya mengalami kerusakan senilai ratusan juta euro sejak pasukan Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari. Sergiy Makogon, CEO operator OGTSU, menulis di Facebook bahwa perusahaan terus mendistribusikan gas ke konsumen Ukraina. Namun dia mengatakan tiga pipa gas utama telah rusak, dua stasiun distribusi gas telah hancur, 48 stasiun distribusi gas telah berhenti beroperasi dan empat stasiun kompresor telah direbut oleh pasukan Rusia. "Kerusakan material kami sudah mencapai ratusan juta euro," kata Makogon di Facebook. "Sampai saat ini, 300.000 rumah tangga dibiarkan tanpa pasokan gas." Sementara perusahaannya kesulitan melakukan perbaikan, kata dia, karena tidak bisa mengakses seluruh bagian sistem transit gas. "Karyawan kami tetap pada pekerjaan mereka dan dengan heroik melakukan pekerjaan mereka, memperbaiki kerusakan ketika mereka memiliki kesempatan sekecil apa pun, sering kali mendapat kecaman," tulisnya, menambahkan bahwa "kami terus mengangkut gas ke konsumen Ukraina." [ah/rs]