Politics >> Voice of America


Kelompok HAM Serukan Penyelidikan atas Pembunuhan Ratusan Warga di Mali


Link [2022-04-07 03:54:34]



Badan Pengawas HAM dan Komisi Nasional HAM Mali menyerukan penyelidikan independen atas dugaan pembantaian ratusan warga sipil oleh pasukan pemerintah dan tersangka tentara bayaran Rusia. Setelah muncul laporan tentang pembunuhan bulan lalu di pusat desa Moura, pemerintah militer Mali mengatakan, tentara mereka di sana membunuh 203 "teroris”. Namun keterangan saksi bertentangan dengan versi resmi tentang mereka yang tewas dan memberi beberapa bukti paling jelas bahwa militer Mali bekerja sama dengan tentara bayaran Rusia, meskipun militer menyangkal. Di sebuah atap rumah di kota Bamako Selasa malam, sekelompok 15 pria duduk bersama dan berbicara bahasa Fulani dengan pelan. Mereka berada di Bamako untuk bersaksi bagi sebuah organisasi hak asasi manusia. Seorang pria menggambarkan bagaimana pembunuhan dimulai. Ia mengatakan, helikopter tiba pada hari Minggu, 27 Maret, dan mulai menembak tanpa pandang bulu. Sebagian besar penduduk Moura dan desa-desa sekitarnya adalah etnis Fulani, suku penggembala tradisional yang tersebar di Afrika Barat. Mereka telah lama menuduh tentara Mali secara tidak adil menarget mereka selama operasi anti-terorisme. “Mereka menyuruh sekitar 12 sampai 15 orang berdiri berderetan. Tentara itu membawa mereka hampir 100 meter jauhnya. Menyuruh mereka berlutut, dan tentara telah menggali parit besar. Tentara menyuruh mereka meletakkan tangan di atas kepala, kemudian membunuh mereka di depan semua orang,” katanya. Banyak negara menuduh pemerintah militer Mali bekerja sama dengan tentara bayaran dari Grup Wagner, sebuah perusahaan militer swasta Rusia yang diduga mempunyai hubungan dengan pemerintah Presiden Rusia Vladimir Putin. Pemerintah Mali membantah tuduhan itu dengan mengatakan, operasi itu hanya bekerja dengan "para pelatih Rusia" resmi. [ps/jm]



Most Read

2024-09-20 02:50:28