Dengan tenang dan keyakinan yang terpancar jelas dari matanya, petenis putri nomor satu dunia asal Australia Ashleigh Barty mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia tenis profesional dalam sebuah video wawancara yang diunggah di akun Instagram pribadi miliknya. Barty yang baru saja meraih gelar Grand Slam Australia Terbuka pada Januari lalu, mengatakan bahwa ia memutuskan untuk gantung raket pada sahabat sekaligus mantan pasangannya di nomor ganda putri Casey Dellacqua. "(Definisi) sukses bagiku adalah mengetahui bahwa aku sudah mencurahkan segenap kemampuan yang aku punya. Aku sudah merasa cukup. Aku bahagia. Aku tahu seberapa keras usaha yang dibutuhkan untuk bisa menampilkan yang terbaik." "Aku telah memberitahu timku beberapa kali bahwa aku sudah tidak memiliki (kemauan yang kuat) itu lagi pada diriku ... Aku sudah tidak memiliki semua yang dibutuhkan untuk tetap bisa menantang diriku agar aku bisa tetap berada di level teratas," ujar Barty. Pengumuman yang terkesan tiba-tiba tersebut tentu mengejutkan para penggemar dan juga pemain tenis. Barty yang baru berusia 25 tahun dinilai masih memiliki potensi besar untuk meraih sejumlah gelar Grand Slam lainnya. Sebelumnya pada 2014, Barty membuat keputusan untuk pensiun dini pada usia 16 tahun karena merasa tertekan dengan atensi yang ia dapat. Saat itu, sang peraih gelar Wimbledon ini beralih menekuni olahraga kriket. Dellacqua dapat disebut sebagai orang yang berjasa atas comeback-nya Ash Barty ke lapangan tenis. Ia meyakinkan Barty untuk kembali mengayunkan raket dan akhirnya peraih gelar Prancis Terbuka 2019 itu kembali berlaga di kompetisi internasional pada 2016. Sejumlah petenis dunia seperti Andy Murray dan Simona Halep mengungkapkan keterkejutannya atas keputusan Barty untuk mundur. Namun mereka tetap memberikan semangat atas langkah yang barty tempuh. "Aku tahu bagiku Ash Barty (adalah) individu yang memiliki banyak mimpi yang ingin ia kejar. Dan mimpi-mimpi itu tidak melulu mengharuskannya bepergian keliling dunia atau berada jauh dari rumah," pungkas Barty dalam wawancara tersebut. [rs/ah]