India, Selasa (22/2) melakukan pengiriman pertama 50.000 ton gandum yang dijanjikan kepada Afghanistan, ketika lebih dari separuh penduduk negara itu berjuang menghadapi kelaparan. Pengiriman gandum melalui Pakistan itu merupakan contoh langka dua negara yang bersaing sengit itu mengesampingkan perbedaan mendalam sehingga memungkinkan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan dapat mencapai Afghanistan yang dilanda konflik. Konvoi 50 truk Afganistan yang memuat sekitar 2.500 ton gandum dan spanduk bertuliskan, “Hadiah dari rakyat India untuk rakyat Afganistan,” dilepas oleh Menteri Luar Negeri India Harsh Vardhan Shringla di Attari-Wagah dan bergerak melintasi perbatasan antara India dan Pakistan. Gandum akan diserahkan di Jalalabad kepada Program Pangan Dunia PBB (WFP). India telah menandatangani perjanjian dengan WFP untuk mendistribusikan bantuan kemanusiaan itu di Afghanistan. Penyeberangan perbatasan Attari-Wagah hampir ditutup untuk semua ekspor dari India sejak Agustus 2019, ketika Islamabad menangguhkan hubungan perdagangan dengan New Delhi, akan tetapi Islamabad mengizinkan pengiriman tersebut melalui wilayahnya atas permintaan New Delhi. Namun demikian, hampir tiga bulan dibutuhkan untuk mengatur transportasi logistik tersebut. Truk-truk Afghanistan mengangkut gandum sumbangan itu karena Islamabad tidak mengizinkan truk-truk India melewati wilayahnya, menurut beberapa laporan. Pakistan mengatakan telah membuka jalur darat itu sebagai pengecualian demi bantuan kemanusiaan. [mg/lt]