McDonald's, Kamis (27/1) melaporkan keuntungan lebih besar karena kenaikan harga dan lebih sedikit dampak akibat pembatasan COVID-19 meskipun biaya operasi yang lebih besar. Di Amerika Serikat, raksasa makanan cepat saji itu menyebut "kenaikan harga menu strategis," dan dorongan pemasaran terhadap sajian McRib dan Crispy Chicken Sandwich mendorong penjualan yang lebih besar. Perusahaan juga menyaksikan pertumbuhan penjualan yang kuat di beberapa negara di luar pasar dalam negerinya, termasuk di Prancis, Inggris, Italia, dan Jerman. Tetapi pembatasan COVID-19 yang sedang berlangsung di Australia menghasilkan penjualan yang "relatif datar", sementara penjualan di Tiongkok terganggu akibat lonjakan virus corona. "COVID-19 mengakibatkan berbagai tingkat pembatasan pemerintah pada jam-jam operasi restoran, dibatasinya kapasitas makan dalam ruangan dan dalam beberapa kasus, penutupan ruang makan," kata McDonald's. "Perusahaan menerapkan sejumlah tindakan pencegahan yang tepat, termasuk mematuhi panduan otoritas ahli kesehatan, dan akan terus beradaptasi dan meningkatkan pendekatannya untuk melindungi keselamatan dan kesejahteraan para pelanggan dan karyawannya." Laba bersih pada kuartal keempat mencapai $1,6 miliar, naik 19 persen dari periode tahun sebelumnya dengan peningkatan pendapatan 13 persen mencapai $6 miliar. Seperti sektor lainnya, bisnis restoran juga harus menghadapi biaya yang lebih besar untuk gaji dan biaya operasional. Total biaya naik 14 persen mencapai $3,6 miliar. [mg/jm]