Gerhana bulan total akan menghiasi langit malam akhir pekan ini, memberikan sensasi yang lebih lama dari biasanya bagi para pengamat bintang di seluruh Amerika Utara dan Selatan. Peristiwa unik ini akan terjadi pada Minggu malam hingga Senin pagi, dengan bulan bermandikan warna merah dan oranye pantulan dari matahari terbenam dan matahari terbit di Bumi selama sekitar satu setengah jam, salah satu gerhana terlama dalam dekade ini. Ini akan menjadi apa yang disebut bulan merah darah pertama dalam setahun. Pengamat di bagian timur Amerika Utara dan seluruh Amerika Tengah dan Selatan yang akan paling jelas menyaksikan gerhana ini, jika cuaca memungkinkan. Sebagian tahapan gerhana akan bisa dilihat di seluruh Afrika, Eropa dan Timur Tengah. Gerhana ini tidak bisa disaksikan di Alaska, Asia, dan Australia. "Ini benar-benar gerhana untuk Amerika," kata Noah Petro dari NASA, ahli geologi planet pakar bulan. "Ini akan menjadi hadiah." Ia mengatakan untuk menyaksikan gerhana ini orang hanya memerlukan "kesabaran dan mata." Gerhana total terjadi ketika Bumi melintas di tengah-tengah bulan dan matahari dan menciptakan bayangan dua planet pendamping bumi. Bulan akan berada 362.000 kilometer jauhnya di puncak gerhana - sekitar tengah malam di Pantai Timur AS. "Ini adalah peristiwa bertahap, lambat, dan luar biasa dimana sepanjang cuaca baik orang bisa menyaksikannya," kata Petro. Jika tidak bisa meyaksikannya secara langsung, NASA akan menyiarkan langsung gerhana dari berbagai lokasi; begitu juga jaringan observatorium Slooh. [my/pp]