Menurut dokumen yang diserahkan kepada regulator saham AS, miliarder Elon Musk tampaknya siap untuk meneruskan penawarannya dalam rangka mengambil alih Twitter. Kali ini, upaya pembelian tersebut akan berjalan melalui penawaran tender yang dapat melangkahi dewan perusahaan itu, dengan berupa pembelian saham langsung dari para pemegang saham Twitter. Dewan direktur Twitter pada minggu lalu melakukan pemungutan suara dan sepakat untuk menggunakan mekanisme yang disebut “poison pill” atau “pil beracun” yang dapat menghindari usaha Musk untuk mengambil alih perusahaan itu. Dokumen tersebut memperlihatkan bahwa Musk, yang juga merupakan CEO Tesla dan SpaceX, berhasil menggalang dana senilai $46,5 miliar dan mampu membayar pemegang saham sebesar $54,20 per saham. Dalam pernyataannya pada Kamis (21/4), Twitter mengatakan bahwa pihaknya “berkomitmen untuk melakukan tinjauan secara hati-hati, menyeluruh, dan teliti untuk menentukan langkah selanjutnya yang dinilai terbaik bagi perusahaan dan semua pemegang saham Twitter.” Berita ini menunjukkan Musk bisa melanjutkan tawaran pembelian Twitter, namun tampaknya belum ada keputusan yang diambil sejauh ini. Selain Elon Musk, Morgan Stanley, Barclays, Bank of America, Societie Generale, Mizuho Bank, BNP Paribas, dan MUFG dapat terlibat dalam sebuah transaksi tersebut. Sejumlah institusi keuangan tersebut dilaporkan sepakat untuk mendanai $25,5 miliar dari transaksi tersebut sementara Musk akan menanggung sisanya. Saham Twitter tidak mengalami kenaikan seiring dengan munculnya berita tersebut. Berdasarkan rencana “poison pill”, semua pemegang saham Twitter, kecuali Musk, dapat membeli lebih banyak saham dengan harga diskon. Hal ini akan mencairkan kepemilikan saham Twitter milik Musk dan mencegahnya merekrut sebagian besar pemegang saham untuk mendukung langkahnya. Jika kepemilikan Musk di Twitter membengkak menjadi 15 persen atau lebih, maka rencana "poison pill" dapat dipastikan mulai berjalan. Minggu lalu, Musk, yang diketahui sebagai pemegang saham perorangan terbesardi Twitter dengan kepemilikan 9,2 persen saham, menawarkan lebih dari $43 miliar, atau $54,20 per saham, untuk membeli seluruh perusahaan. [jm/ps]