Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi SpaceX di Boca Chica, Texas, Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (14/5) pagi yang disambut langsung oleh CEO/Chief Engineer SpaceX Elon Musk. Jokowi tiba di gedung Stargate SpaceX sekitar pukul 10.30 waktu setempat. Presiden dan Elon Musk melakukan pertemuan sebelum berkeliling mengunjungi fasilitas produksi roket SpaceX. Presiden mengatakan kunjungannya ke SpaceX ini merupakan tindak lanjut perintah yang diberikannya kepada Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk berbicara dengan Elon mengenai investasi, teknologi dan inovasi. "Sekarang saya ke sini dan bertemu langsung dengan Elon untuk mendiskusikan kerja sama yang akan datang," ujar Presiden dalam siaran pers yang disampaikan oleh Sekretariat Presiden. Dalam pertemuan itu, Elon Musk mengatakan ia sangat tertarik dengan masa depan Indonesia yang menurutnya “memiliki potensi yang besar.” Musk menambahkan Tesla dan SpaceX akan menjajaki beberapa kerja sama lain dengan Indonesia. "Kita akan melihat dari dekat bentuk kerja sama dalam banyak hal, karena Indonesia memiliki banyak potensi. Apalagi Indonesia memiliki jumlah populasi dan terus berkembang. Ini bagus karena kita membutuhkan banyak orang di masa depan," imbuh Elon Musk. November, Elon Berencana Kunjungi Indonesia Menjawab undangan Jokowi untuk datang langsung ke Indonesia, Elon Musk mengatakan ia berharap bisa datang November nanti. "Saya kira, dia sangat tertarik sekali untuk segera datang ke Indonesia dan tadi saya sudah sampaikan untuk bisa datang di Indonesia," ucap Presiden Jokowi. Elon Musk mengatakan ia berencana datang pada November tahun ini. "Mudah-mudahan (datang) pada November. Terima kasih atas undangannya," pungkas Elon Musk. Indonesia Sambut Ketertarikan Musk Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam wawancara dengan VOA akhir April lalu juga sudah mengungkapkan tentang ketertarikan Elon Musk untuk bekerja sama dengan Indonesia. “Saya pikir akan sama-sama untung, Amerika untung, Indonesia juga untung dengan investasi ini. Pertemuan saya dengan Elon Musk ini saya sampaikan juga ke Gina Raimondo (Menteri Perdagangan AS.red) dan Janet Yellen (Menteri Keuangan AS.red) ketika bertemu di forum tadi (Pertemuan Tahunan Bank Dunia.red),” ujar Luhut usai melakukan kunjungan pendahuluan ke SpaceX. “Saya bilang investasi ini program yang baik karena membuat balance (keseimbangan). Kan Amerika juga yang mengatakan agar sumber daya mineral strategis tidak saja dikelola satu pihak. Nah, sekarang kita ikut sertakan Amerika,” ujar Luhut. Lebih jauh Luhut menjelaskan Indonesia menawarkan kerja sama pembuatan mobil listrik dari hulu ke hilir (end-to-end) karena Indonesia punya potensi energi hijau. Misalnya, papar Luhut, jika Tesla ingin membuat lima juta mobil listrik, Indonesia menawarkan satu juta di antaranya dibuat di Indonesia mulai dari mobil hingga baterainya. Luhut menambahkan 500 ribu mobil bisa dibuat di Kalimantan Utara dan 500 ribu lainnya di Batang, Jawa Tengah. “Jika saya lihat keseriusan Elon, saya kira most likely (kemungkinan besar.red) akan kejadian semua ini, tapi namanya bisnis, kita lihat dulu. Yang saya senang, ia (Elon Musk.red) sangat terbuka. Saya sampaikan ucapan selamat juga dengan Twitter-nya. Saya merasa ia seorang yang nyentrik, tapi sekaligus humble (rendah hati). Dia sederhana,” ungkap Luhut. Sebelumnya perusahaan perakit iPhone dari Taiwan, Foxconn, pada awal Januari lalu juga telah menandatangani nota kesepahaman perjanjian investasi untuk membangun pabrik komponen baterai mobil listrik di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah. Ketertarikan serupa juga ditunjukkan investor asal Korea Selatan LG. Menurut Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal BKPM Bahlil Lahadalia, LG siap melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan pabrik prekursor katoda pada Mei atau Juni ini di kawasan yang sama. [em/ft]