Politics >> Voice of America


Borrell: Kesepakatan Nuklir Iran Kembali Alami Hambatan 


Link [2022-03-29 01:56:12]



Pembicaraan antara kekuatan dunia dan Iran terkait upaya menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 yang macet, dengan Teheran mengalami hambatan lagi setelah halangan oleh Rusia berhasil diatasi, kali ini berasal dari Iran, kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell pada Senin (28/3). "JCPOA, itu tidak akan berakhir," kata Borrell kepada Parlemen Eropa setelah kembali dari perjalanan ke Teluk, mengacu pada kesepakatan yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama. "Amat disayangkan jika kesepakatan tidak tercapai ketika hal itu sangat dekat untuk terlaksana. Tetapi, saya tidak bisa menjamin kami akan mencapai sebuah kesepakatan," kata Borrell. Iran mulai membatalkan sebagian besar komitmennya berdasarkan perjanjian itu setelah Amerika Serikat secara sepihak menarik diri pada 2018 dan menerapkan kembali beberapa sanksi ekonomi yang parah. Sejak tahun lalu, sejumlah upaya dilakukan untuk mengembalikan kesepakatan, melalui koordinasi yang dipimpin oleh wakil Borrell, Enrique Mora. Penilaian suram Borrell terhadap pembicaraan JCPOA pada Senin itu datang setelah komentarnya kepada sejumlah wartawan di sela-sela Forum Doha pada akhir pekan, dimana dia mengungkapkan kesepakatan dapat terjadi dalam "beberapa hari". "Tampaknya dua minggu yang lalu, kesepakatan hampir tercapai. Namun Rusia kemudian menghalanginya," dengan menunda persetujuan atas apa yang merupakan kesepakatan akhir karena Moskow hendak mempengaruhi Barat sehubungan perangnya di Ukraina, demikian kata Borrell kepada anggota parlemen di Brussel. Khususnya, Borrell menambahkan, Rusia ingin mencegah pencabutan sanksi terhadap minyak Iran, "karena jika Iran mulai memproduksi minyak, lebih banyak pasokan di pasar. Hal itu tidaklah menguntungkan Rusia. " Setelah Barat memberikan jaminan rahasia terkait perdagangan Rusia dengan Iran, Moskow mencabut keberatannya. Akan tetapi, Borrell mengatakan, "Sekarang kita memiliki hal lain yang bukan bagian dari kesepakatan nuklir – sifatnya kolateral, seperti status dari Garda Revolusi di Iran". [mg/jm]



Most Read

2024-09-20 06:03:50