Politics >> Voice of America


Blinken Tiba di Australia untuk Ikuti Pertemuan Menlu Quad


Link [2022-02-09 21:14:03]



Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah tiba di Melbourne pada Rabu (9/2), menjelang pertemuan dengan menteri-menteri luar negeri Jepang, India dan Australia. Negara-negara yang disebut Quad itu diperkirakan akan membahas cara memajukan tujuan bersama mereka seperti kebijakan iklim dan memberikan vaksin COVID-19 untuk Asia Tenggara menjelang pertemuan puncak yang diharapkan berlangsung Mei di Jepang. Presiden AS Joe Biden berencana menghadiri pertemuan puncak itu. Kunjungan Blinken berlangsung beberapa hari setelah China dan Rusia menyatakan kemitraan strategis “tanpa batas” untuk membangun tatanan internasional baru berdasarkan interpretasi mereka mengenai HAM dan demokrasi. Itu adalah pernyataan kedua negara yang paling tegas dan rinci untuk bekerja sama dan menghadapi AS. Setelah pertemuan Quad, Blinken akan berkunjung ke Fiji. Ini adalah kunjungan pertama seorang menteri luar negeri AS ke negara itu dalam empat dekade, sementara China meningkatkan bantuan dan pengaruhnya di kawasan Pasifik. Sebelumnya kepada wartawan yang menyertai perjalanannya ke Australia, Blinken menyoroti fokus pemerintahan Biden terhadap kawasan Asia-Pasifik dan Indo-Pasifik. Ia mengatakan pembicaraan dengan kelompok Quad itu mencakup pekerjaan yang penting bagi “rakyat di seluruh kawasan dan di seluruh dunia.” “Quad menjadi mekanisme berpengaruh untuk mengirimkan, membantu memvaksinasi banyak daerah di dunia, mendapatkan banyak vaksin dari sana, memperkuat keamanan maritim untuk melawan agresi dan paksaan di kawasan Indo-Pasifik, bekerja sama mengenai teknologi baru dan memastikan bahwa teknologi itu dapat digunakan dalam cara yang positif, bukannya negatif, serta agenda yang semakin luas dan dalam,” kata Blinken. Ia mengatakan pekerjaan di antara keempat negara itu mirip dengan upaya yang didukung AS di berbagai daerah lainnya di dunia dalam “membangun, mengaktifkan, menggerakkan bermacam-macam koalisi negara yang berfokus pada isu-isu yang kadang tumpang tindih.” Ia mengatakan pengelompokan itu memungkinkan negara-negara menggunakan kekuatan khusus mereka untuk berfokus pada masalah-masalah penting seperti perubahan iklim, COVID-19 dan teknologi baru. [uh/ka]



Most Read

2024-09-20 18:46:59