Upaya internasional untuk menghukum Rusia atas invasi yang dilancarkannya di Ukraina dirasakan jauh dari Eropa, di negara bagian Louisiana, di Teluk Meksiko, pusat sektor energi Amerika. Akhir bulan lalu, Uni Eropa mengumumkan sedang menjajaki cara untuk bebas ketergantungannya terhadap energi Rusia “jauh sebelum 2030.” Pengumuman tersebut mendapat perhatian khusus dari perusahaan-perusahaan Amerika. “Anda dapat melihat sebagian besar negara Eropa tidak ingin tampak terlibat dengan barbarisme Rusia,” kata Brian Lloyd, wakil presiden untuk komunikasi di Sempra Energy, sebuah perusahaan infrastruktur energi yang berbasis di AS dengan investasi dalam produksi gas alam. “Banyak yang melihat setiap dolar yang dikirim ke perusahaan energi milik Rusia akan membantu memicu agresinya di Ukraina. Jadi, Eropa mencari alternatif energi,” tambahnya. Pada akhir Maret, AS mengumumkan kesepakatan dengan Uni Eropa untuk mulai mengganti sebagian gas alam yang telah dipasok Rusia. Pada akhir tahun ini, Presiden Joe Biden mengatakan, Amerika Serikat akan dapat mengirimkan cukup gas ke Eropa untuk mengimbangi setidaknya 10 persen dari jumlah pasokan yang saat ini didistribusikan oleh Rusia, atau sekitar 15 miliar meter kubik gas alam cair. LNG adalah gas alam yang telah didinginkan menjadi cair. Volumenya kira-kira 600 kali lebih kecil dari wujud gasnya. “Hal ini membuat pengiriman ke Eropa menjadi ekonomis ketika membangun jaringan pipa melintasi lautan tidak akan dilakukan,” jelas Eric Smith, direktur asosiasi Institut Energi di Universitas Tulane, New Orleans. Amerika berencana untuk memenuhi komitmen barunya ke Eropa dengan meningkatkan produksi gas alam dalam negeri. Untuk melakukannya, para pemimpin industri mengusulkan untuk membangun fasilitas LNG baru dan memperluas serta meningkatkan efisiensi fasilitas yang sudah ada. Sebagian besar kapasitas produksi LNG yang ada dan yang ditingkatkan berpusat di negara bagian Louisiana dan Texas, di sepanjang Teluk Meksiko yang kaya akan sumber energi. Banyak pemimpin negara bagian dan kalangan industri menyambut baik produksi LNG di kawasan itu, sementara para pencinta lingkungan dan nelayan komersial kurang antusias akan hal tersebut. [lt/rs]