Pada tanggal 23 Maret 2022, dalam wawancara eksklusif dengan Ketua Biro Ottawa surat kabar Kanada The Globe and Mail, Robert Five, dan jurnalis senior Steven Chase melalui konferensi video, Menlu Joseph Wu memberikan penjelasan mengenai dampak invasi Rusia terhadap Ukraina pada situasi di Selat Taiwan, serta hubungan bilateral Taiwan-Kanada. Menlu Joseph Wu menjelaskan Taiwan terus memantau secara cermat situasi perang di Ukraina. Sanksi ekonomi dari negara-negara demokrasi yang diberlakukan terhadap Rusia, serta perlawanan sengit dari Ukraina telah menyebabkan Rusia mengalami serangkaian kekalahan. Apabila Tiongkok menyerang Taiwan, mereka harus melakukan serangan amfibi. Apalagi Taiwan memiliki teknologi pertahanan berteknologi mutakhir yang tidak dimiliki Ukraina. Oleh karena itu tingkat kesulitan yang dihadapi Tiongkok jauh lebih besar daripada Rusia. Semangat perjuangan masyarakat Ukraina, dan sanksi tegas yang diberlakukan negara-negara barat, seharusnya dapat mendorong Tiongkok untuk berpikir ulang mengenai akibat dari perang, dan mengurungkan niatnya untuk menyerang Taiwan. Menlu Joseph Wu menyampaikan bahwa Taiwan selalu bersiaga penuh untuk mengantisipasi serangan Tiongkok. Taiwan memiliki tekad teguh untuk mempertahankan diri, memperlengkapi diri dengan senjata pertahanan mutakhir, memperkuat kemampuan perang asimetris, melakukan reformasi kemampuan perang pasukan cadangan, dan terus mendorong pembuatan kapal secara mandiri. Di samping itu, Taiwan memiliki peran pemimpin secara global dalam bidang produksi semikonduktor, sedangkan dari sisi strategis, Taiwan memiliki posisi geografis di garis depan dalam menghadapi ekspansi otoritarianisme, dan hal tersebut menempatkan Taiwan dalam posisi sebagai penentu bagi keseimbangan global. Pada bulan Februari 2022, Tiongkok dan Rusia telah menandatangani pernyataan bersama bahwa kedua negara tersebut menjalin hubungan kemitraan “tanpa batas”. Oleh karena itu, kemungkinan bagi Tiongkok untuk menjadi penengah agar Rusia berhenti menyerang Ukraina sangatlah kecil, bahkan terdapat kemungkinan Tiongkok memetik keuntungan dari sanksi yang diberlakukan negara-negara barat terhadap Rusia. Mengenai hubungan Taiwan-Kanada, Menlu Joseph Wu menjelaskan Kanada dapat meningkatkan hubungan dengan Taiwan dan memperlihatkan dukungan terhadap demokrasi di Taiwan dengan menyelesaikan Perjanjian Perlindungan Investasi Asing (FIPA); bersama mitra-mitra aliansi mengirim kapal militer untuk melintas di Selat Taiwan guna memperlihatkan kebebasan bernavigasi di kawasan tersebut; melakukan pertukaran dengan Taiwan mengenai serangan siber dan disinformasi; serta mendukung partisipasi Taiwan dalam CPTPP. Hingga saat ini, pemerintah dan masyarakat Taiwan telah mengumpulkan donasi sebesar NTD 800 juta, dan 500 ton barang kebutuhan pokok. Bantuan tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat Ukraina melewati masa sukar. Surat Kabar The Globe and Mail berdiri pada tahun 1844, dan merupakan surat kabar terbesar di Kanada. The Globe and Mail menaruh perhatian besar pada pelaporan berita internasional, dan kolom tajuk rencana serta laporan yang mereka terbitkan sering dikutip oleh berbagai media internasional. Baru-baru ini, Robert Five dan Steven Chase telah dicantumkan sebagai bagian dari 50 tokoh paling berpengaruh dalam kebijakan luar negeri Kanada oleh The Hill Times.