Pada tanggal 17 Maret 2022, dalam wawancara eksklusif dengan Peta Credlin, dari stasiun TV Sky News Australia, Menlu Joseph Wu memaparkan beberapa isu krusial seperti pentingnya keamanan Selat Taiwan bagi kawasan Indo-Pasifik, peningkatan kemampuan pertahanan untuk menghadapi ancaman militer Tiongkok, serta keikutsertaan Taiwan dalam CPTPP. Taiwan dan Australia adalah negara sehaluan, yang menjunjung nilai-nilai demokrasi, kebebasan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia. Tiongkok mencoba mengubah tatanan internasional, dan berniat memaksakan pemikiran totalitarianisme untuk diterapkan di Taiwan serta kawasan Asia Pasifik lainnya. Apabila Taiwan sampai jatuh ke tangan Tiongkok, seluruh dunia akan terkena dampaknya. Oleh karena itu, Taiwan akan sekuat tenaga melindungi kedaulatan, dan cara hidup yang bebas dan demokratis. Dalam bidang geopolitik, negara-negara totaliter seperti Tiongkok dan Rusia sedang meningkatkan pengaruh dan memperluas aksinya secara global. Invasi Rusia terhadap Ukraina adalah contoh yang paling konkret. Untuk menghindari hal serupa terjadi di kawasan Indo-Pasifik, negara-negara demokrasi harus memberikan perhatian serius, dan menghentikan ekspansi totalitarianisme tersebut. Dalam bidang ekonomi, Taiwan memiliki peran penting dalam rantai pasokan industri semikonduktor dunia. Serangan dalam bentuk apa pun terhadap Taiwan akan merusak perekonomian internasional. Dengan demikian, masalah lintas selat dan masalah antar negara lainnya haruslah diselesaikan secara demokratis. Menlu Joseph Wu menjelaskan Tiongkok tidak pernah menghentikan niatnya untuk melakukan unifikasi dengan Taiwan secara militer. Oleh karena itu, Taiwan harus selalu siap berperang. Selain menempatkan misil yang diarahkan kepada Taiwan, Tiongkok juga terus-menerus mengirim pesawat dan kapal militer untuk mengelilingi Taiwan. Di sepanjang tahun 2021, sebanyak 1.000 pesawat militer Tiongkok terbang mendekati Taiwan. Amerika Serikat dan Eropa serta negara-negara demokrasi lainnya tidak dapat menerima tindakan invasi yang dilakukan Rusia. Oleh karena itu, berbagai negara telah memberlakukan sanksi terhadap Rusia dan menyatakan dukungan untuk Ukraina. Saat ini Taiwan juga tengah secara aktif membantu pengungsi Ukraina yang mengungsi ke negara-negara tetangga. Dalam dialog antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang dilaksanakan baru-batu ini, AS dengan tegas menentang tindakan intimidasi Tiongkok terhadap Taiwan, dan isu keamanan Selat Taiwan adalah isu yang selalu menjadi perhatian berbagai negara. Uni Eropa, Prancis dan Jerman juga telah membentuk strategi Indo-Pasifik, dan meningkatkan kerja sama dengan Taiwan. Menlu Joseph Wu mengucapkan terima kasih kepada Australia atas dukungan terhadap partisipasi Taiwan dalam CPTPP. Pada bulan Februari 2022 Parlemen Australia mengumumkan laporan perluasan keanggotaan CPTPP, dan anggota parlemen lintas partai meminta Pemerintah Australia untuk membantu Taiwan bergabung dengan CPTPP, serta menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) dengan Taiwan. Menlu Joseph Wu menjelaskan keikutsertaan Taiwan dalam CPTPP bukan hanya isu perdagangan, tetapi juga bermanfaat untuk membantu kerja sama antar negara-negara sehaluan untuk melawan totalitarianisme. Pada tahun 2021, Taiwan adalah pasar tujuan ekspor barang komoditi terbesar keenam bagi Australia, dan terdapat kemungkinan Taiwan adalah satu-satunya mitra dagang utama Australia yang belum menandatangani FTA dengan negara kangguru tersebut. Menlu Joseph Wu berharap penandatanganan FTA dapat mempererat hubungan bilateral Taiwan-Australia, serta mendorong pertukaran dan saling pemahaman antar masyarakat.