Pada tanggal 14 Februari, Heritage Foundation mengumumkan Indeks Kebebasan Ekonomi (Index of Economic Freedom) tahun 2022, dan menempatkan Taiwan pada posisi ke-6 dari 184 ekonomi. Peringkat tersebut sama dengan peringkat yang diperoleh Taiwan pada tahun 2021. Lima urutan teratas ditempati oleh Singapura (urutan 1), Swiss (urutan 2), Irlandia (urutan 3), Luxembourg (urutan 4) dan Selandia Baru (urutan 5). Di kawasan Asia Pasifik, Taiwan menempati urutan ke-3, mengungguli Korea Selatan (urutan 19), Jepang (urutan 35), Malaysia (urutan 42), Thailand (urutan 70), dan Tiongkok (urutan 158). Dalam laporan kali ini, Taiwan memperoleh rata-rata nilai total 80,1 poin, dan untuk pertama kalinya berhasil masuk ke dalam jajaran negara dengan kebebasan ekonomi yang memiliki rata-rata nilai total lebih dari 80 poin. Taiwan hanya memiliki selisih 0,5 poin dengan Luxembourg (80,6 poin), dan Selandia Baru (80,6 poin). Laporan tahun ini adalah laporan dengan nilai terbaik yang diperoleh Taiwan dalam sejarah, dan memperlihatkan kemajuan besar dalam upaya pemerintah mendorong kebebasan ekonomi. Indeks Kebebasan Ekonomi dihasilkan dengan melakukan evaluasi pada 4 aspek, yaitu aturan hukum, ruang lingkup pemerintahan, efisiensi pengelolaan, dan keterbukaan pasar, dan 12 indikator. Dalam 12 indikator tersebut, Taiwan berhasil mengalami peningkatan perolehan nilai pada 4 indikator, yaitu efektivitas yudisial (94,2 poin) naik 21,3 poin; kebebasan berinvestasi (70 poin) naik 10 poin; kebebasan buruh (68,7 poin) naik 8,3 poin; dan kebebasan mata uang (86,1) naik 1,8 poin. Dewan Pembangunan Nasional (NDC) menjelaskan tahun ini Taiwan berhasil memperoleh kenaikan nilai sebesar 21,3 poin pada indikator efektivitas yudisial (total nilai 94,2 poin), yang merupakan peningkatan nilai terbesar. Faktor utama yang mendorong kenaikan tersebut adalah digitalisasi yudisial dan proses peradilan virtual yang diluncurkan oleh Yuan Legislatif untuk menghadapi pandemi Covid-19. Dalam indikator kebebasan berinvestasi, Taiwan memperoleh 70 poin (naik 10 poin). Kenaikan tersebut dikontribusikan oleh kebijakan investasi yang diluncurkan oleh Kementerian Perekonomian (MOEA) pada bulan Februari dan Maret 2021, seperti “Percepatan proses evaluasi dana investasi asing”, serta “Percepatan pemeriksaan dan evaluasi bagi investor asing untuk memperoleh Plum Blossom Card dan Employment Gold Card”. Pencapaian Taiwan dalam laporan tahun ini merupakan hasil dari upaya pemerintah dalam mendorong kebebasan ekonomi. Dengan upaya dan tekad yang terus dilanjutkan oleh berbagai instansi kementerian dalam mendorong ekonomi bebas, NDC berharap dalam Indeks Kebebasan Ekonomi 2023, Taiwan dapat menempati posisi yang lebih tinggi.