Taiwan Serukan Negara Anggota WTO Perhatikan Tindakan Tidak Transparan, Jaga Integritas Perdagangan Multilateral
Link [2022-06-17 22:31:40]
Pertemuan WTO Tingkat Menteri (WTO MC) ke-12 berlangsung pada tanggal 12-15 Juni 2022 di Jenewa, Swiss, dan turut dihadiri oleh lebih dari 200 organisasi non-pemerintah (NGO) dari 50 negara, seperti AFL-CIO, Konfederasi Industri India, Doctors Without Borders (MSF), dan lain-lain. Beberapa topik yang menjadi pembahasan dalam pertemuan kali ini adalah pelaksanaan pencegahan krisis kesehatan darurat dan pengontrolan terhadap manusia dan barang, ketersediaan pasokan vaksin, peralatan pencegahan pandemi perorangan, obat-obatan, dan pangan, serta keamanan masyarakat secara global, industri perikanan berkelanjutan, dan evaluasi terhadap mekanisme WTO agar dapat menghadapi tantangan global dalam generasi selanjutnya. Menteri Tanpa Portofolio, Deng Chen-chung, mewakili Taiwan dalam pertemuan kali ini, dan memberikan beberapa pernyataan, khususnya mengenai beberapa negara yang melakukan intimidasi ekonomi terhadap anggota WTO, pelaksanaan standar internasional di Taiwan, dan perhatian besar yang diberikan oleh Taiwan terhadap semangat ekonomi pasar: 1. Menolak tindakan intimidasi ekonomi, dan meminta berbagai negara untuk menaati ketentuan WTO, serta terus memperjuangkan hak terhadap penjualan produk nanas, jambu air, srikaya dan ikan kerapu Taiwan. 2. Taiwan bersama anggota WTO lainnya mengeluarkan pernyataan bersama berisi dukungan terhadap Ukraina, dan meminta WTO untuk mendayagunakan fungsinya dalam melindungi mata pencaharian dan keselamatan manusia dalam situasi genting seperti pandemi, dan invasi Rusia terhadap Ukraina. 3. mempelajari pandemi Covid-19, dan mencari metode untuk mengatasi terjadinya krisis serupa di masa depan. 4. WTO juga perlu menyelesaikan lebih banyak masalah melalui perjanjian plurilateral secara efektif. 5. Perjanjian FTA dan integrasi ekonomi sedang berkembang pesat, dan untuk itu Taiwan sudah mengajukan aplikasi untuk bergabung dengan CPTPP. Deng Chen-chung juga menjelaskan bahwa Taiwan bersedia untuk berpartisipasi dalam penyelesaian masalah di tengah pandemi, dan berharap komunitas internasional dapat bersikap adil, serta memperhatikan kesempatan yang seharusnya diberikan kepada Taiwan untuk berpartisipasi.