Pada tanggal 8 Maret 2022, Presiden Tsai Ing-wen menghadiri resepsi Women's Power Night, yang menandai dimulainya pelaksanaan Pekan Kesetaraan Gender Taiwan. Dalam sambutannya, Presiden Tsai mengatakan bahwa Taiwan berdiri di garis terdepan dalam upaya untuk mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, dan Taiwan akan terus bekerja sama dengan negara-negara sehaluan serta organisasi internasional untuk mencapai tujuan tersebut. Presiden berharap prestasi dan suara para perempuan yang hadir dalam acara tersebut akan menjadi inspirasi bagi lebih banyak perempuan dan anak perempuan untuk berpartisipasi dalam sektor publik dan bekerja menuju masyarakat yang lebih berkelanjutan dan adil. Berikut ini adalah ringkasan pidato Presiden Tsai Ing-wen: Acara yang akan diselenggarakan minggu ini akan berfokus pada perempuan dan aksi untuk mengatasi perubahan iklim, yang merupakan tanggapan terhadap tema pertemuan Komisi PBB untuk Status Perempuan ke-66. Acara ini memberi kita kesempatan untuk membagikan pengalaman Taiwan dalam mempromosikan kesetaraan gender dan keadilan iklim. Kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan pengakuan atas pencapaian dan kontribusi luar biasa dari wanita di Taiwan dan di seluruh dunia Seperti yang telah saya sampaikan sebelumnya, sebagai seorang presiden, saya memiliki tugas untuk mendorong pemberdayaan perempuan bagi di dalam maupun di luar negeri. Saya dengan bangga dapat mengatakan bahwa Taiwan selalu berdiri di garis terdepan dalam memimpin upaya untuk mendorong kesetaraan gender, dan pemberdayaan perempuan. Menurut laporan yang dikeluarkan oleh Yuan Eksekutif, Taiwan menempati urutan ke-6 dari 163 negara di seluruh dunia dalam bidang kesetaraan gender, dan menempati urutan pertama di Asia. Selain itu, perempuan juga menempati 42 persen kursi dalam lembaga legislatif, melampaui angka rata-rata global. Taiwan akan terus bekerja sama dengan negara-negara sehaluan dan organisasi internasional untuk mempromosikan pemberdayaan perempuan. Taiwan telah bergabung dengan mitra di kawasan Indo-Pasifik dalam bidang inisiatif regional untuk pemberdayaan ekonomi perempuan, dan LSM Taiwan juga secara aktif terus berpartisipasi dalam Forum LSM dan Komisi PBB untuk Status Perempuan. Berkat kerja keras tersebut, Taiwan dapat berbagi pengalaman dengan dunia, khususnya di bidang Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, dan mempererat hubungan dengan mitra global. Upaya-upaya tersebut sangat penting dalam menangani isu-isu global seperti tantangan perubahan iklim. Seperti yang telah kita ketahui, 80 persen dari orang yang harus berpindah tempat atau kehilangan tempat tinggal akibat dampak dari perubahan iklim adalah perempuan. Ini adalah isu yang ingin kita tangani melalui kebijakan perubahan iklim yang bersifat antisipatif (forward-looking), dan pembahasan yang kita lakukan dalam merevisi undang-undang untuk mengatasi perubahan iklim, juga menyoroti kesetaraan gender dan hak kelompok-kelompok lemah. Dengan partisipasi perempuan kita dapat berharap untuk mengembangkan solusi yang diperlukan dalam mengatasi perubahan iklim, mewujudkan keadilan iklim, dan menjamin terlaksananya pembangunan yang berkelanjutan. Melalui kerja sama antara masyarakat dan pemerintah, saya yakin kita akan dapat mencapai tujuan ini bersama-sama.