Breaking News >> News >> Taiwan Today


NIA: Hak Anak-anak Pekerja Migran Hilang Kontak Tetap Terjamin


Link [2022-02-15 12:54:08]



Proyek vaksinasi oleh Badan Imigrasi Nasional (NIA) untuk pekerja migran hilang kontak (pekerja migran kaburan) dan WNA yang telah melewati masa izin tinggal (overstay), telah berhasil mendorong tingkat cakupan vaksinasi nasional. Tercatat sebanyak 50.000 orang WNA dan keluarga mereka telah menerima vaksin. Pemerintah melalui berbagai instansi terkait sudah memiliki mekanisme dalam menangani masalah pendidikan, pengobatan dan tempat tinggal bagi anak-anak pekerja migran hilang kontak. Pemerintah menjamin bahwa hak-hak mereka tetap terlindungi. Oleh karena itu diharapkan pekerja migran hilang kontak juga dapat membawa anak-anak mereka untuk menerima vaksin.        Sejak tahun 2020, NIA telah mendirikan 3 tempat penampungan di Taiwan bagian utara, tengah dan selatan, untuk menampung pekerja migran hilang kontak yang sedang hamil, atau memiliki anak sebagai tempat tinggal sementara sebelum kembali ke negara asal. Selama di tempat penampungan, biaya hidup mereka ditanggung oleh Pemerintah.   NIA menjelaskan anak-anak dari WNA yang tinggal di Taiwan secara legal, dapat langsung mendatangi kantor NIA untuk mengajukan izin tinggal untuk anak-anak mereka. Akan tetapi apabila ibu dari anak-anak tersebut adalah pekerja migran yang tidak diketahui keberadaannya, sebelum masa pencarian ibu kandung, NIA akan mengeluarkan izin tinggal untuk anak-anak tersebut, demi menjamin identitas, hak berobat, dan pendidikan. Apabila hingga batas waktu yang telah ditentukan ibu kandung masih belum ditemukan, maka Departemen Urusan Sosial akan melakukan pengaturan mengenai pengasuhan dan naturalisasi.   Pihak rumah sakit akan melaporkan kepada instansi berwenang mengenai kewarganegaraan dan status menetap ibu kandung yang melakukan persalinan di Taiwan. Sejak Januari 2007 hingga Desember 2021 tercatat sebanyak 1.133 anak telah dilahirkan oleh ibu kandung berkewarganegaraan asing dan berstatus hilang kontak. Setelah keberadaan ayah atau ibu mereka diketahui, pemerintah akan membantu mereka untuk mempertemukan anak-anak tersebut dengan orang tua kandung, dan dibantu kepulangannya ke negara asal.                



Most Read

2024-09-19 13:47:10