Pada tanggal 25 Januari 2022, Menlu Joseph Wu menerima undangan Auschwitz-Birkenau State Museum and Memorial untuk menyampaikan pidato melalui video dalam acara peresmian tembok prasasti donatur di Pusat Pendidikan Internasional organisasi tersebut. Menlu Joseph Wu mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Auschwitz yang selama bertahun-tahun telah menyimpan dan merawat koleksi dokumen sejarah serta lokasi bekas kamp konsentrasi Nazi pada perang dunia ke-2, serta secara aktif bergerak dalam bidang pendidikan hak asasi manusia. Yayasan tersebut juga telah memaparkan perjalanan Taiwan dari sistem otoritarianisme menuju demokrasi, serta berbagai upaya yang telah dilakukan Taiwan untuk terus melindungi hak asasi manusia dan nilai-nilai kebebasan. Menlu Joseph Wu menjelaskan Taiwan dan Yayasan Auschwitz telah menjalin kerja sama untuk proyek virtual, yang mengintegrasikan teknologi metaverse dan dokumen-dokumen sejarah, sehingga koleksi museum dapat semakin dikenal publik, dan dimanfaatkan secara luas. Auschwitz-Birkenau State Museum and Memorial memiliki lokasi bekas kamp konsentrasi Nazi paling luas di dunia, dan masih terawat dalam kondisi yang sangat baik. Taiwan adalah negara Asia Timur pertama yang menjalin kerja sama dengan Auschwitz-Birkenau State Museum and Memorial, dan juga negara pertama yang bekerja sama dengan museum tersebut untuk proyek virtual.