Pada tanggal 25 Januari 2022, Menlu Joseph Wu menerima undangan untuk berpartisipasi dalam upacara penutupan forum GIS Taiwan yang diselenggarakan oleh National Taiwan University (NTU). Dalam kesempatan tersebut, Menlu Joseph Wu menyampaikan pidato dalam bahasa Inggris yang berjudul “Posisi Taiwan secara Global dalam Era Pasca Pandemi”, dan mendapatkan sambutan meriah dari sekitar 200 orang mahasiswa yang hadir. Menlu Joseph Wu menjelaskan Taiwan adalah “kekuatan kebaikan” (a force for good) dalam komunitas internasional, dan akan terus menjalin persahabatan, serta memberikan kontribusi secara internasional. Menlu Joseph Wu juga membacakan sebuah puisi dari teolog Jerman, Martin Niemöller, yang dipublikasikan pada tahun 1946 berjudul “First They Came...”, dan mendorong generasi muda untuk berani bersuara demi keadilan, serta menyerukan kepada berbagai negara untuk menaruh perhatian atas ancaman yang ditimbulkan oleh otoritarianisme Tiongkok terhadap perdamaian dan stabilitas global. Menjawab pertanyaan mengenai tantangan yang dihadapi sejak menjabat sebagai menteri luar negeri, Menlu Joseph Wu menjelaskan Taiwan memiliki posisi internasional yang sulit, dan tidak diizinkan untuk berpartisipasi dalam begitu banyak organisasi internasional. Selain itu, ketika berpartisipasi dalam pertemuan atau kegiatan internasional, Taiwan sering kali harus menghadapi pencantuman nama yang tidak tepat. Oleh karena itu, Kementerian Luar Negeri (MOFA) terus berupaya sekuat tenaga untuk melindungi kepentingan negara, dan memperjuangkan hak masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan internasional dengan asas kesetaraan. Tiongkok terus-menerus melancarkan ancaman militer terhadap Taiwan. Tahun lalu, pesawat militer Tiongkok telah memasuki ADIZ barat daya Taiwan sebanyak 1.000 kali. Selain itu, Tiongkok juga tengah berupaya untuk memperluas pengaruhnya hingga ke untaian pulau kedua (second island chain), Laut Selatan, hingga kawasan Indo-Pasifik. Menlu Joseph Wu meminta berbagai negara untuk menaruh perhatian atas ancaman yang ditimbulkan oleh niat ekspansi otoritarianisme Tiongkok terhadap perdamaian dan stabilitas global. Dalam situasi global seperti sekarang ini, dari sisi strategis, Taiwan memerlukan lebih banyak dukungan dari negara-negara demokrasi. Ketika negara-negara demokrasi penting menyuarakan perhatian terhadap perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, hal tersebut adalah tenaga paling besar yang dapat menghambat ekspansi otoritarianisme. Taiwan bersedia untuk terus memberikan kontribusi bagi negara-negara lain. Taiwan membutuhkan dukungan internasional, tetapi tidak dapat menganggap dukungan internasional tersebut sebagai sesuatu yang sudah selayaknya. Taiwan juga perlu untuk menyuarakan dukungan untuk negara-negara lain. Forum GIS Taiwan adalah forum mahasiswa bertaraf internasional yang telah diselenggarakan sejak tahun 2009, dan memiliki visi untuk menyediakan kesempatan berinteraksi kepada pelaku industri, pejabat pemerintah, akademisi, dan perwakilan mahasiswa dari seluruh dunia yang dibangun di atas platform diskusi pemuda Asia.