Boris Johnson: Tindakan Pesawat Militer Tiongkok Mengelilingi Taiwan Tidak Bermanfaat bagi Perdamaian dan Stabilitas di Selat Taiwan
Link [2022-01-28 15:55:24]
Pada tanggal 26 Januari 2022 dalam sesi tanya jawab dalam Dewan Rakyat Britania Raya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson kembali menegaskan posisi Pemerintah Inggris yaitu tindakan pesawat militer Tiongkok berputar-putar di sekitar kawasan udara Taiwan adalah tindakan yang tidak bermanfaat bagi perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, dan menekankan pentingnya dialog perdamaian konstruktif. Atas dukungan dan perhatian terhadap perdamaian di Selat Taiwan yang disampaikan oleh Perdana Menteri, Dewan Rakyat dan Pemerintahan Inggris, Kementerian Luar Negeri (MOFA) menyatakan menyambut baik dan mengucapkan terima kasih. Pada tanggal 26 Januari 2022 dalam sesi tanya jawab, anggota parlemen Dewan Rakyat dari Partai Konservatif, Rob Butler, menyampaikan keprihatinan terhadap tindakan Tiongkok memasuki wilayah ADIZ Taiwan tanpa izin, dan jumlah pesawat militer yang melakukan pelanggaran tersebut semakin bertambah dari hari ke hari. Menjawab pertanyaan tersebut, PM Boris Johnson mengatakan tindakan pesawat militer Partai Komunis Tiongkok berputar-putar mengelilingi wilayah udara Taiwan adalah tindakan yang tidak bermanfaat bagi perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. Para pihak dalam urusan lintas selat harus melakukan dialog perdamaian yang konstruktif. Ini adalah untuk ketiga kalinya Inggris menegaskan pentingnya melindungi perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, dan menyatakan keprihatinan atas tindakan Tiongkok. Sebelumnya pada tahun 2021 ketika menjabat sebagai negara tuan rumah G7, Inggris juga telah menyatakan keprihatinan serupa. Selain itu, pada tahun sebelumnya pertemuan AS-Jepang, AH-Korea Selatan, Pertemuan Tingkat Tinggi Eropa-Jepang, pertemuan 2+2 Jepang-Australia, dan pertemuan 2+2 Prancis-Australia juga telah menyatakan sikap prihatin terhadap keamanan di Selat Taiwan. Hal tersebut memperlihatkan bahwa menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan telah menjadi konsensus di antara para pemimpin negara-negara demokrasi, termasuk Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Prancis, dan Uni Eropa. Taiwan dan Inggris memiliki hubungan persahabatan yang sangat baik. Inggris mendukung partisipasi (meaningful participation) internasional Taiwan dalam berbagai organisasi internasional, memperhatikan situasi keamanan di Selat Taiwan, dan menyerukan penyelesaian konflik lintas selat secara damai. Sebagai anggota yang bertanggung jawab dalam kawasan Indo-Pasifik, Taiwan bersedia untuk melindungi perdamaian, stabilitas, kesejahteraan dan pembangunan berkelanjutan di kawasan Indo-Pasifik bersama Inggris, negara-negara G7, Uni Eropa dan negara-negara sehaluan lainnya.